Di tengah keunggulan dan kehebatan bangsa Jepang yang maju, karena kedisilinan dan etos kerjanya, ternyata tersimpan problematika sosial menimpa Negeri Sakura ini.  Jepang saat ini, sedang berada di ambang ketidakmampuan untuk mempertahankan fungsi sosial, karena penurunan angka kelahiran. Selain itu problematika lainnya yang menimpa negeri matahari terbit ini adalah peningkatan jumlah orang yang bunuh diri (Harakiri). 

 

Namun di tengah fenomena tersebut, alhamdulillah saat ini perkembangan/pertumbuhan Islam di sana mengalami peningkatan yang menggembirakan. Meskipun jumlah umat Islam di Jepang sekitar 0,18 persen dari total populasi, namun  populasi umat Muslim terus meningkat secara signifikan!

 

Menurut  data statistik yang dipaparkan Takonai Susumu sebagai Konsul Jenderal Jepang di Medan menunjukkan bahwa populasi Muslim di Jepang saat ini mencapai 48.000 orang.

 

Cinta Quran Foundation melalui 2 programnya di Jepang, yaitu: program Pembangunan Masjid As-Sholihin Yokohama (MAY) dan program Wakaf Quran Terjemah Jepang, terus mensuport dakwah Islam disana. 

 

Bersama pengurus MAY dan H. Kyoichiro Sugimoto Sensei, Cinta Quran Foundation  terus gencar mengedukasi dan mendakwahkan Islam disana, yang alhamdulillah banyak sejumlah warga Jepang yang masuk Islam (menjadi muallaf). 

 

Yang terkini adalah salah satu remaja Jepang, bernama Hiroyo Sasaki yang bertekad kuat ingin masuk Islam (menjadi mualaf) dan akhirnya Ia bersyahadat dibimbing H. Kyoichiro Sugimoto Sensei.  

 

Rhiannah (penanggung jawab program Wakaf Quran Terjemah Jepang), menceritakan momen membahagiakan masuk Islamnya Hiroyo Sasaki.               

“Pada 4 Desember 2024, pukul sembilan malam waktu Jepang, seperti biasa saya dan H. Kyoichiro Sugimoto Sensei melakukan zoom meeting untuk koordinasi agenda dakwah di Jepang. Setelah meeting selesai, Sensei menceritakan bahwa ada remaja Jepang yang saat ini sedang menjalankan student exchange di Indonesia, yang menghubungi beliau karena ingin belajar tentang Islam,” tuturnya.    

 

Rhianah menambahkan setelah beberapa kali pertemuan kelas online dengan H. Kyoichiro Sugimoto Sensei, remaja Jepang ini pun bertekad kuat ingin masuk Islam. 

 

Di tengah pembelajaran itu ternyata Hiroyo Sasaki sudah memiliki Quran terjemah Jepang, yang diterjemahkan oleh Sugimoto Sensei. Sensei pun bertanya, darimana ia mendapatkannya, sebab Al- Quran ini tak dijual di Indonesia. 

 

Hiroyo pun menceritakan bahwa ia mendapatkannya dari host family tempat ia tinggal selama di Indonesia, dan ibu angkat di keluarga itu ternyata sahabat karib dari salah satu tim VJ Daniel Mananta, dimana kami pernah mengantarkan Sensei untuk berkunjung dan podcast bersama 4 bulan yang lalu.

Rhianah pun langsung teringat dengan ajuan salah satu timnya, bahwa ada permintaan Quran terjemah Jepang dari tim VJ Daniel Mananta. Saat itu, beliau mengirim pesan, “Jadi anak Jepang ini sedang di rumah teman saya dan sangat tertarik dengan Islam. Sayangnya teman saya tidak bisa bahasa Jepang dan anak ini inggrisnya juga sulit. Jadi semoga Quran ini bisa membantu proses belajarnya,” 

 

Bersambung…

Update Terkait