Alhamdulillah, bertambah 1 lagi saudara kita dari Jepang memeluk Islam (menjadi muallaf). Beliau adalah Megumi Sakai, seorang warga Jepang yang baru bersyahadat 2 pekan yang lalu, dibimbing langsung oleh Sugimoto Sensei.
Selepas menyampaikan syahadat, Megumi yang memiliki arti niama atau blessing ini, mengirim pesan (testimoni) kepada Sugimoto Sensei, terkait alasan masuknya Beliau ke dalam Islam. Berikut testimoni Beliau usai masuk Islam:
“Dalam pengalaman saya sebelumnya, saya sering mengorbankan diri dan membandingkan diri dengan orang lain, terus merasa bahwa saya lebih rendah dibanding orang-orang di sekitar saya. Hal ini membuat saya sulit membangun hubungan baik. Ini adalah inferiority complex. Ketika saya membaca terjemahan Al-Quran dalam bahasa Jepang, khususnya Surat 5 :105, ayat ini sangat menyentuh saya:
‘Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu sendiri. Jika kamu mengikuti petunjuk yang benar, maka kesesatan orang lain tidak akan membahayakanmu. Kepada Allah kamu semua akan kembali; dan Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,’ (5:105).
Ayat ini, tentang tanggung jawab melindungi diri sendiri, sangat menggema dalam hati saya. Saya menyukai ayat ini, karena memberi saya rasa aman, bahwa Allah selalu mengawasi saya.
Menurut saya, perbedaan Islam dengan agama lain adalah bahwa keputusan selalu ada pada diri kita sendiri (tanggung jawab kita). Saya berpikir bahwa Al-Quran memberi tahu kita apa yang benar dan salah dalam penilaian tersebut. Sebelumnya, saya selalu bimbang dan sering berkonsultasi dengan orang lain tentang kehidupan. Tetapi hal itu hanya membuat saya semakin bingung, sehingga saya memutuskan untuk berhenti dari kebiasaan ini dan menjadi seorang muslim, karena saya butuh dukungan emosional.
Saya percaya Allah yakin bahwa orang-orang beriman akan menemukan jalan yang benar. Saya berpikir bahwa jika ada pengampunan dan kita melakukan hal yang benar, kita dapat memiliki ketenangan pikiran. Saya menyadari bahwa hal-hal ini bukanlah sesuatu yang bisa diandalkan dari manusia, tetapi hanya dari Allah.
Saya merasa bahwa seberapa besar iman yang saya miliki kepada Allah sebanding dengan seberapa Allah memperhatikan saya. Seberapa banyak anda melihat diri anda dalam hidup anda? Saya merasa bahwa ini adalah pedoman sederhana untuk menjalani kehidupan yang benar dan bahagia, bukan kehidupan yang egois atau egosentris.
Saat saya mempelajari Islam sebagai mahasiswa, saya berpikir bahwa jika ada sinonim untuk Islam, itu adalah cinta. Saya berpikir bahwa Allah sendiri adalah cinta. Manusia melakukan kesalahan berkali-kali, tetapi Allah mengampuni. Menurut saya, ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan kecuali Allah percaya pada manusia.
Saya berpikir bahwa kepercayaan-Nya adalah cinta. Butuh bertahun-tahun sejak saat itu, dan sekarang saya berpikir begitu lagi. Saya rasa saya akan menghabiskan seluruh hidup saya untuk mempelajari maknanya. Saya sangat bahagia telah kembali menjadi seorang Muslim."
Masya Allah…hangat sekali membaca testimoni Megumi Sakai diatas. Saat ini Beliau berada di Vietnam untuk melanjutkan pekerjaannya. Semoga Allah memberikan Keistiqomahan dalam menggenggam aqidah Islam, dan setiap ayat yang Beliau baca menjadi pahala jariyah bagi para pewaqif yang mewakafkan Quran dalam Bahasa Jepang ini. Aamiin!
Semoga setiap jejak kebaikan Sahabat Cinta Quran menjadi bekal untuk #PulangDenganBahagia. Selain itu Kami memberikan peluang amal sholeh Sahabat Cinta Quran untuk juga bisa mendukung Program Wakaf Qur'an Terjemah Jepang, melalui link berikut : https://syafa.at/quranjepang