Ketika mendengar nama daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), maka yang terbesit dipikiran kita adalah alam parawisata nan indah, daerah tertinggal dan salah satu daerah yang muslimnya minoritas.  

 

Tak ada yang salah dengan anggapan tersebut, karena memang NTT menjadi salah satu surganya keindahan alam dengan potensi pariwisatanya yang memukau. Tentang daerah tertinggal terungkap di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2020-2024. Ada 13 Kabupaten di NTT masuk daerah tertinggal. Sedangkan untuk jumlah penganut Islam (muslim) hanya 8,09% saja di Provinsi ini (sumber: https://ikhub.id/peta/21282919).  

 

Oleh karena itu yang menjadi prioritas implementasi dari program Cinta Quran Foundation salah satunya adalah di daerah NTT. Seperti Program Amazing Qurban yang di implementasikan pekan kemarin misalnya, salah satu implementasinya dilakukan di    Soe yang merupakan Ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) – NTT. 

 

Salah satu yang menjadi pertimbangan dilakukan implementasi qurban oleh Tim Amazing Qurban di Soe adalah karena masyarakatnya masih prasejahtera,  mereka mayoritas bekerja sebagai petani musiman (jagung, kacang-kacangan dan padi), yang kerjanya ketika musim hujan saja, ketika musim panas mereka bekerja serabutan saja. Salah satunya menjadi kuli aspal pembangunan jalan, yang kebetulan di wilayah ini tengah gencar dilakukan pembangunan infrastruktur.   

 

Menurut Riana, Koordinatur Amazing Qurban di Soe, di daerah ini minoritas umat Islam hanya 8 persen saja, 90 persen adalah Protestan dan Katolik.  

 

“Daerah Soe merupakan pertengahan jalan dari Indonesia menuju Timor Leste. Kami ini di tengah-tengah antara Kupang dan Atambua. Memang banyak program qurban  dari berbagai lembaga, namun mereka implementasinya banyak berfokus ke daerah benar-benar di pelosok. Sementara yang di daerah kota seperti Soe ini justru kosong dagingnya, banyak masjid-masjid yang tak melakukan pelaksanaan qurban. Oleh karena itu, kami memutuskan berqurban disini,” ungkapnya. 

 

Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dilakukan Tim Amazing Qurban di Soe tepatnya di Dusun Mnelbaun, RT 14 / RW 06, Desa Bentulu, pada Senin, 17 Juni 2024 pukul 10.00 Wita sampai menjelang sore. 

 

Satu ekor sapi besar atas nama 7 Sohibul Qurban (Keluarga Slamet Suhartopo,  Alm. Ahmad Iskandar bin Angku Mudo, dan Almh. Rukiyah binti Surip, Rohimah binti Sa'id, Alm. Zainal Abidin bin H Antih, Deny Martin dan Keluarga, Zarbianis Zen binti Zen, Halida Agustina binti Jasril Burhannudin) disembelih dan disebar ke 200 KK.    

 

“Paket daging qurban kami kemas dengan menggunakan box plastik transparan, kami sengaja tak menggunakan kantong plastik supaya lebih eksklusif, sebagai upaya memuliakan penerima daging qurban,” tutur Riana. 

 

Menurut Riana muslim di Kabupaten TTS khusunya Soe merupakan mayoritas muslim turunan  dari orang tuanya, namun pengajaran, pemahaman dan penerapan agamanya disana sangat minim! 

 

“Banyak sekali anak perempuan muslim, ketika sudah besar murtad, karena menikah dengan laki-laki non muslim. Karena mereka banyak bergaul dengan non muslim mereka akidahnya belum kuat. Bahkan sepupuku anak perempuannya sekitar 6 orang, mereka murtad dari Islam, karena dapat suaminya orang Kristen,” keluhnya. 

 

Muslim di Soe sangat butuh para dai untuk membimbing agama dan memperkuat akidah mereka. Oleh karena itu Cinta Quran Foundation melalui Program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) terus menyasar warga di NTT, salah satunya di Soe. Sudah 2 kali pelaksanaan Training IBBQ digelar di Soe.       

 

 

 

 

 

 

 

 

Update Terkait