Ada hal yang menarik dan berbeda dari seperti biasanya saat itu di Kantor Pesantren Tunanetra Sam’an, tampak dua sosok tengah asik berdiskusi dengan hangat, menarik dan penuh makna. Ya, pada saat itu tepatnya Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 12.30 WIB, terjadi diskusi ringan antara mahasiswa S2 dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Prodi Psikologi dengan Ketua Yayasan Pesantren Tunanetra Sam’an Cinta Quran, Ustaz Zuhud. 

 

Ternyata salah seorang mahasiswa S2 tersebut tengah mewawancari Ustaz Zuhud, untuk mengumpulkan data penting mengenai keseharian santri tunanetra, di pesantren tersebut, untuk tugas akademisnya.

  

Topik yang dibahas dalam wawancara tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan santri, mulai dari proses menghafal Al-Quran, pelajaran Baca Tulis Quran (BTQ) dan Braille, hingga bagaimana para santri menjalani kegiatan sehari-hari di lingkungan pesantren. 

 

Informasi ini akan menjadi bagian penting dari penelitiannya yang fokus pada metode pendidikan inklusif untuk santri dengan disabilitas penglihatan.  

 

Alhamdulillah, wawancara pun berjalan lancar dengan penuh kesungguhan. Ustaz Zuhud menjelaskan dengan rinci bagaimana para santri tunanetra mampu menjalani kehidupan pesantren dengan dukungan metode belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi penelitian akademik.  

 

Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung Pesantren Tunanetra Sam'an Cinta Quran. Dukungan mereka telah memungkinkan kami untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memperkaya rohani dan intelektual para santri, memperkuat pondasi keilmuan Islam di kalangan generasi muda. 

 

Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Selain itu Sahabat Cinta Quran juga bisa mendukung program mulia ini, melalui link berikut https://syafa.at/re-paket-wakaf           

Update Terkait