Hari Senin, 16 Februari 2025 merupakan jadwal mata kuliah kemuslimahan angkatan 4 bersama Ustazah Rizki. Materi pembelajaran pada kali ini tentang “Tabarruj dan Perawatan Muslimah dalam Pandangan Islam”.  

 

Sebelumnya seluruh mahasantriwati angkatan 4 diintruksikan untuk membawa seluruh skincare juga make up yang mereka punya.  

 

Pada materi kali ini, Ustazah Rizki menjelaskan tentang serba-serbi skincare masa kini, larangan tabaruj bagi muslimah, dan perawatan muslimah sesuai syariat.  

 

Beliau juga menjelaskan tentang Fatwa MUI No.26 Tahun 2013 mengenai penggunaan kosmetik. Dimana MUI membolehkan muslimah memakai skincare dan make up asal halal dan suci, serta ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar’i. 

 

Dibolehkan dalam hal ini bukan berarti bisa berlebih-lebihan dalam penggunaan make up. Seorang muslimah tetap harus memperhatikan apa-apa yang dianggap bisa menuju pada tabarruj.  

 

Tabarruj sendiri merupakan menampakan perhiasan dan anggota tubuh untuk menaruh perhiasan kepada laki-laki non mahram. Sedangkan sifat-sifat tabarruj di jaman jahiliyah ada beberapa pendapat, antara lain:  

 

1. Seorang wanita yang keluar rumahnya dan berjalan di antara laki-laki, pendapat seperti ini dipegang oleh mujahid. 

2. Wanita yang berjalan berlenggak-lenggok dan penuh gaya dan genit, merupakan pendapat Abu Qatadah. 

3. Wanita yang memakai wewangian, pendapat ini dikemukakan oleh Ibn Abi Najih. 

4. Wanita yang mengenakan pakaian yang terbuat dari batu permata kemudian ia memakainya dan berjalan ditengah jalan, ini merupakan pendapat al-Kalabi. 

5. Wanita yang mengenakan kerudung, namun tidak menutupnya, hingga anting dan kalungnya terlihat (Zad al-Masir, juz 6/38-382) 

 

Ustazah Rizki juga menjelaskan kepada para mahasantriwati pentingnya melakukan perawatan wajah sebagai bentuk menghargai dan menjaga ciptaan Allah. Beliau juga memberikan tips ‘Skin Minimalism’, dimana tips ini membantu mahasantriwati untuk memahami bahwa merawat wajah itu penting asalkan: Diniatkan untuk ibadah. Gunakan sesuai kebutuhan. Sesuaikan dengan anggaran yang ada. Pastikan tidak mengandung zat yang haram. Tidak berlebih-lebihan dan jangan takut menua. 

 

Beliau menekankan bahwa setiap kita pasti akan menua, jadi jangan pernah beranggapan bahwa skincare-an itu percuma karena ujung-ujungnya kita juga bakalan menua. Karena dengan skincare kita menjaga wajah kita agar tetap sehat ketika tua nanti. 

 

Point utama dari materi yang Ustazah Rizki sampaikan sebenarnya bukan tentang skincare ini, tetapi tentang bagaimana kita menyikapi berbagai ragam bentuk perawatan serta bagaimana kita menganalisa politis di balik maraknya ragam jenis 

 

Perawatan dan produk kecantikan yang ada hari ini. Dari sini mahasantriwati disuruh untuk menemukan solusi atas berbagai persoalan yang terjadi di luara sana khususnya tentang wanita.  

 

Ustazah Rizki juga menegaskan bahwa pentingnya perawatan wajah tidak boleh sampai melupakan pentingnya menuntut Ilmu. Kita diharuskan merawat wajah, tapi juga diharuskan merawat otak kita agar terus terasah dengan cara memberikan investasi berupa buku.  

 

Dengan banyak membaca buku, maka kita akan seimbang dalam merawat wajah juga otak. Semoga dengan adanya pelajaran kemuslimahan ini, mahasantriwati bisa lebih siap dalam menghadapi dunia luar.  

 

Jazakumullah khairan katsiran atas dukungan sahabat untuk program Pendidikan di Pesantren Cinta Quran Center. Semoga setiap jejak kebaikan Sahabat menjadi bekal untuk #PulangDenganBahagia. 

 

Selain itu Sahabat juga bisa mendukung Program Pendidikan di Sekolah Generasi Quran, dan Pesantren tuna netra melalui link berikut : https://syafa.at/re-paket-pendidikan .       

 

Update Terkait