
Banyak keutamaan Ramadhan yang cuma hadir setahun sekali menghampiri kaum Muslim. Ragam keutamaan Ramadhan ini diisyaratkan oleh sejumlah nash al-Quran maupun as-Sunnah, baik secara langsung maupun tak langsung. Di antaranya:
Pertama, pada bulan Ramadhanlah al-Quran Mulia diturunkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 185). Karena itu kaum Muslim menyebut Ramadhan sebagai ‘bulan al-Quran’ (syahr al-Qur’an). Karena itu pula pada bulan ini kaum Muslim lebih banyak membaca al-Quran dibandingkan dengan pada bulan-bulan lain.
Kedua, pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Lailatul Qadar (QS al-Qadar [97]: 1). Lailatul Qadar tentu banyak dirindukan oleh setiap Muslim.
Ketiga, kaum Muslim menyebut Ramadhan sebagai ‘bulan keberkahan’ (syahr[un] mubarak). Pasalnya, pada bulan ini Allah SWT melimpahkan pahala yang berlipat ganda hingga ratusan kali lipat untuk setiap amal salih dibandingkan dengan di bulan-bulan lain.
Keempat, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka lebar, sementara pintu-pintu neraka ditutup rapat.
Kelima, pada bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu.
Sebagian keutamaan Ramadhan di atas secara tegas dinyatakan di dalam sabda Rasulullah saw.,
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan keberkahan. Allah telah mewajibkan kalian shaum di dalamnya. Pada bulan itu pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu pula terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (HR an-Nasa’i dan al-Baihaqi).
Alhasil, mari kita raih seluruh keutamaan Ramadhan di atas. Caranya dengan menjadikan Ramadhan sebagai momentum taqarrub (pendekatan) kepada Allah SWT melalui ragam ibadah selain puasa seperti qiyamul lail, tadarus al-Quran, bersedekah, mendatangi kajian-kajian keilmuan, meningkatkan aktivitas dakwah dan melakukan banyak amal shalih lainnya. (/Arf)